Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) cabang Bali penjajagan kerjasama dengan Badan Wakaflndonesia (BWI) cabang Bali. Organisasi meski belum dilantik dijelaskan oleh Ketua Umum ISMI BALI H. Masrur Makmur. Namun, dia sudah bekerja sebagai wujud tanggungjawabnya pemegang mandat organisasi jangan sampai tidak aktif setelah dilantik kebanyakan kepengurusan organisasi selama ini. Kapasitasnya sebagai pendorong, Pembina para pengusaha pemula untuk selangkah lebih maju, H.Masrur Makmur sekaligus sebagai pengusaha saudagar uang, money changer mengambil langkah strategis menggandeng Badan wakaf Indonesia cabang Bali untuk mengelola lahan produktif tetapi masih tidur.
Disinyalir lahan tersebut diseluruh Bali terdapat 155 hektar dan sebanyak 1. 700 titik tanah wakaf terse but berada diseluruh Bali terdiri dari tanah produktif dan non produktif. Tanah yang non produktif adalah tanah kuburan, Masjid, mushalla dan sekolah. Sedangkan tanah produktif adalah tanah tegalan, sawah dan tanah pantai. Tanah-tanah wakab terse but kebanyakan dari masyarakat perseorangan yang menghibahkan kepada Badan Wakaq yang selanjutnya diproses melalui kementerian agama untuk diganti menjadi sertifikat wakaq. “Lokasi atau titik tanah-tanah tersebut terbanyak di Jembrana sepenuhnya belum tergarap dengan baik”, ujar H. Isroi yang pada saat kunjungan ke Bedugul dan Lovina diakhir bulan April lalu “.
Selanjutnya, Badan wakaf sedang mencari partnership untuk pengolahan lahan produktif tersebut kerjasama dengan Nadzir, hasil dari kerjasama tersebut dibagi antara investor dan pemerintah yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada masyarakat duafa, lembaga, lembaga Islam yang sedang membutuhkan seperti baru-baru ini sekolah di Klungkung, maka sebaiknya umat Islam yang peduli turut memikirkan bagaimana tanah-tanah wakaqproduktifyang masih tidur ini bisa diolah dan menghasilkan dan hasilnya dikembalikan kepada umat”, pintanya.
