MUKERNAS ARIMATEA : Dengan Ukhuwah Sampaikan Islam Cegah Kemurtadan

mukernas-arimerta.png

Ormas Islam yang cukup disegani oleh lawan dialog sudah lama mati suri akibat dari pengurusnya yang mencari pembenar sendiri-sendiri, kini mulai dibangun kembali oleh ustadz yang cukup dikenal sangat berani adalah ustadz Yusuf Ismail Al Hadid yang bermarkas di Gunung Kidul Yogyakarta.

Bahkan dijogya sendiri sudah mempunyai satu bidang tanah lengkap dengan bangunan untuk pergerakan organisasi di Malang mendapatkan hibah tanah seluas 750 meter dan dijombang sebanyak 450 meter yang kesemuanya dihibahkan untuk pergerakan ARIMATEA. sedangkan di Malang sendiri didaerah Tidak terdapat bangunan diatas tanah seluas hampir dua hektar yang dimiliki oleh dr. Sugeng Praptosebagai pusat pergerakan ARIMATEA.

KebangkitanARIMATEA pada hari setelah diamati, diresapi dan diikuti acara demi acara, mulai beradaptasi. acara terkesan belum terkemas dengan rapi, namun setelah acara dimulai masing-masing tampil sesuai perannya walaupun rundownnya agak membingungkan peserta. Puncaknya paparan para tokoh, Ragil, Bunda Wiwin, Sukoco dan terakhir Iwan setiawan bahkan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang belum tampil saat itu. Kesemuanya itu mampu membukakan pintu hatiku, buka mata dan perasaanku bercampur sangat malu. bahkan tidak sedikityang meneteskan airmatanya. mereka memaparkan apa yang dialaminya.

Betapa kerdil hati ini dibandingkan para pejuang aqidah selama ini mempertaruhkan harta benda bahkan meregang nyawa sekalipun demi perjuangan dan mempertahankan aqidah. Mereka utarakan, mereka sampaikan, mereka bawakan masalah yang dihadapi selama ini. Sedangkan saya, kita, kami selama ini berjalan kehidupan normatif sebagai umat Islam tanpa mengalami gejolak kehidupan.

Perjuangan pahit getir yang mereka alami sendiri,tanpa pendampingan yang berarti, tetapi mereka masih bertahan sampai kini dan sampai kapan lagi, wallohi aklam bi sowabb. Mau bukti, mereka mempunyai dokumentatif baik secara audio maupun alam bentuk tulisan yang rata-rata diterbitkan sendiri dan dibagikan kepada masyarakat luas.

Kendatipun Mukernas saat itu pelaksanaanya terasa tak biasa layaknya organisasi pada umumnya. Namun arti dibalik semua itu adalah sesuai dengan kehidupannya selama ini dengan rata­rata pemahaman dan tujuanya sama adalah organisasi perjuangan. Perjuangan yang sangat mulia semua bergerak tanpa pamrih sedikitpun, semua mengalir bahkan saking derasnya mengalir tanpa skat, tidak ada kesan glamour, semuanya menyatu walaupun tidur dialaskan tikar dan karpet demi perjuangan kemuliaan aqidah.

Dr.Karyanto

Bagikan

PinIt
submit to reddit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top